Rabu, 08 Desember 2010

Dialog Imajiner dengan Ibnu Khaldun "Tentang Suatu Kota" (Oleh : Herman Oesman)

ENTAH bagaimana, roda waktu itu telah menghempasku pada suatu tempat dan waktu. Tatkala angin semilir tengah membelai perut bumi, dalam suatu kesempatan, aku telah duduk bersama seorang tua tepat di depan lanskap sebuah kota di Afrika Utara, tepatnya Tunisia. Tak tahu siapa yang memulai, kami akhirnya berbincang-bincang segala hal. Dari raut wajahnya, menunjukkan kesalehan pribadinya dan kedalaman ilmu yang dimilikinya. Tutur katanya lembut penuh makna, menghunjam tepat pada labirin kesadaranku. Tatap matanya teduh mengisyaratkan keluasan pengalaman hidup
nya. “Orang ini bukan orang biasa,” gumamku.
“Anak muda, sampai di mana pembicaraan kita tadi?” hening seketika pecah, dari tangannya sebuah buku